upm oh upm...

pagi tadi aku dan budak-budak course aku pergi lawatan dekat upm serdang. Gerak dari awal pagi lagi...lebih kurang kul 7 housemate rumah aku bangun..nasib baik tersedar awal kalau tidak naik komuter la jawabnya g upm...semua budak2 berkumpul dekat kab iaitu kolej kediaman upsi dekat dengan proton city..bas gerak dalam pukul 8..janji pukul 7.30..biasala janji manusia..and then we all berhenti kat r&r rawang...take a breakfast...yela turun pagi-pagi lagi belum jamah apa-apa selain hisap rokok sebatang...lepas tu,..bas pun gerak ke upm...firstly,..kami semua di bawa ke fakulti pertanian dekat puchong..disitu pihak universiti banyak membuat kajian dalam bidang akuakultur..briefing kami diperkenalkan mengenai fakulti tersebut and then kami didedahkan tentang kajian-kajian oleh pelajar master serta phD...selepas itu kami dibawa ke kampus induk yang terletak di serdang..disini kami didedahkan pula mengenai pembiakkan lembu iaitu melalui permanian berhadas..kami diberi briefing dahulu sebelum didemonstrasikan oleh staf mereka..banyak pengalaman yang aku dan kawan-kawan aku dapat sepanjang lawatan ini..dan yang paling aku tak suka adalah kerenah pak cik bas yang nk balik awal...sepatutnya kami dibawa berjalan-jalan dahulu dekat Alamanda or The Mines...apapun its was a memorable day...

WEB 2.0

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan internet tidak hanya mengubah struktur bisnes menjadi online namun lebih dari itu mengubah atas apa yang kita lihat dan rasakan di dunia www (world wide web). Dale Dougherty yang mengasaskan istilah web 2.0 dan kemudian dipopularkan oleh Tim O’ Reiley pada akhir 2005 dan memanggilnya sebagai ‘parsipatory web’. Dibandingkan dengan web 1.0 yang hanya menggunakan internet sebagai sumber informasi sahaja, pada web 2.0 internet menyediakan fungsi bagi pengguna melakukan penglibatan aktif dan mengisi content. Di sinilah kemudian muncul pelbagai web 2.0 seperti MySpace, LinkedIn, Facebook, dan Twitter yang menyediakan pelbagai aplikasi untuk pengguna mengatur profil individu, membuat jejaring virtual dengan teman atau rakan perniagaan, menyiarkan artikel, foto, video, menciptakan content seperti cerita ataupun blog, dan meluahkan pendapat sekaligus melakukan polling. Hasilnya adalah meningkatnya kolaborasi, interaksi, dan personalisasi.

Menurut Romi Satriawahono, Web 2.0 adalah tren yang digunakan dalam teknologi www dan web yang bertujuan untuk memfasilitasi kreativiti dalam sebuah komuniti ‘celik it’: bertukar maklumat, memberi informasi, dan kolaborasi atau diskusi antara pengguna. Ciri- ciri utama Web 2.0 adalah user-generated content, ertinya layanan dimana penggunanya dapat ikuti serta dalam mengisi kandungannya. Perlu dicatat bahawa sebahagian besar pengelolaan kandungan di Internet menuju ke Web 2.0. Layanan seperti ini dapat dibangunkan sendiri dengan memanfaatkan Content Management System (CMS) opensource diantaranya adalah blog: Wordpress.org, blogspot.com, wiki: Dokuwiki, Mediawiki, pmWiki, dan sebagainya.

Dengan kekuatan kolaboratif antara pengguna seperti itu, tak berlebihan bila kemudian situs web 2.0 menjadi media baru yang efektif untuk menggalang perbagai hal. Salah satu yang menonjol adalah penggunaan situs jejaring sosial oleh calon presiden Amerika Syarikat Barrack Obama. Waktu itu, Obama berhasil mengumpulkan dukungan hingga ratusan ribu orang dari akaun Facebook saja. Bahkan kerana efektifnya, Obama masih tetap memelihara akaun di Facebook ketika ia sudah menjawat sebagai presiden Amerika Syarikat. Menurut catatan Kompas, hingga hari ini 2,7 juta orang menjadi teman Obama di Facebook dan 1,5 juta orang menjadi pengikut di Twitter. Di belahan dunia lain, gagasan revolusi lewat Twitter sempat terjadi di Iran ketika ribuan demonstrasi yang menentang kepemimpinan presiden Ahmadinejad. Meskipun, kemudian ini bisa diredam dengan mematikan akses internet terutama ke jaringan Twitter dan Facebook di Iran. Kekuatan situs jejaring sosial dalam pandangan Bauman malah menempatkan banyak orang pada bahaya ketimbang apa yang sesungguhnya terjadi.

Idea dasar web 2.0 yang memungkinkan penggunanya menggalang dukungan untuk berbagai hal, dibuktikan oleh Obama atau aktivis di Iran, juga berimbas di Indonesia. Dukungan pengguna Facebook saat kasus yang menimpa Prita Mulyasari yang dituduh mencemarkan nama baik sebuah rumah sakit internasional akibat keluhannya tersebar di internet. Yang paling mutakhir adalah dukungan pengguna Facebook dalam kisruh KPK – Polri. Dalam waktu 9 hari setelah penggalangan tersebut, dukungan pembebasan Bibit-Chandra menembus angka satu juta orang. Kemampuan situs seperti Facebook mengumpulkan dukungan (vote) membuat demokrasi langsung berubah menjadi satu klik saja di layar. Orang tak perlu repot menunjukkan dukungannya terhadap isu tertentu karena ketika seseorang membuka situs berbasis 2.0 ia bisa langsung memberikan dukungan dengan sekali klik.

Dalam pengamatan Allison Fine, jejaring sosial dan komuniti virtual yang menggunakan web 2.0 lahir kerana munculnya generasi baru yang disebut millenials. Generasi ini memiliki ciri ghairah tinggi pada persoalan sosial, meluap-luap dengan pendekatan baru, berkeinginan kuat melakukan perubahan, menggunakan peralatan digital, dan meyakini kekuatan dari masyarakat. Allison menyebutnya sebagai social citizen (warga negara sosial) yang menggambarkan era penglibatan warga negara yang mengkombinasikan idealisme dan kefasihan digital (digital fluency). Pandangan serupa muncul dari Shirley Duglin Kennedy. Ia menyebut social media seperti –Facebook, MySpace, atau Twitter- memang digunakan oleh majoriti pengguna usia muda.
Berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, definisi masyarakat informasi yang digambarkan oleh William J. Martin sangat beragam digunakan, ia menawarkan pendekatan masyarakat informasi sebagai :

…a society in which the quality of life, as well as prospect for social change and economic development, depend increasingly upon information and its exploitation. In such a society, living standards, patterns of works and leisure, the education system and the marketplace are all influenced markedly by advances in information and knowledge. This is evidence by an increasing array of information-intensive products and services, communicated through a wide range of media, many of them electronic in nature

Konsep di atas menunjukkan bahwa masyarakat informasi adalah masyarakat terdidik yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan pengetahuan dan informasi, terutama yang dikomunikasikan lewat beragamnya media terutama media elektronik. Dalam perkembangannya, William J. Martin meminjam konsep information age (era informasi) dari Halal yang mengatakan bahwa karakter era ini adalah cair dan jejaring informasi sosial dinamis yang mengglobal.

Dari konsep web 2.0 sebagai perkembangan teknologi informasi dan konsep masyarakat informasi, hubungan antara dunia internet dan kenyataan riil di masyarakat telah menjadi perhatian banyak pemikir. Menurut Howard Rheingold ada hubungan yang kuat antara perbincangan informal, dalam bentuk kelompok masyarakat yang riil maupun virtual, di kedai kopi dan ruangan mengobrol di komputer (chat rooms). Kemampuan ‘group’ sosial tersebut memiliki ciri mampu mengatur dirinya sendiri tanpa ada pemerintahan monarki atau diktator. Idea hubungan pembagian peranan di dalam group sosial tersebut adalah sebuah metafora idea dari cyberspace dan sering disebut banyak orang sebagai public sphere. Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh pemikir kritis dari Frankfurt School Jerman, Jurgen Habermas. Meminjam public sphere sebagai tempat bagi orang ataupun pemikiran di internet yang interaktif, social media seperti Facebook, Twitter atau MySpace adalah public sphere tempat bertemunya idea atau gagasan dari banyak orang.

Tetapi, tambah Rheingold, ketika orang sangat terpengaruh kehidupannya oleh jaringan komputer dan mampu menyebarkan idea demokratis dalam cara yang luar biasa, tapi bila tidak diimbangi dengan kerja keras di tataran riil yakni sebagai kekuatan demokrasi, ini akan berbahaya terutama adalah komodifikasi (menjadikan semua hal komoditas atau harus bisa dijual). Alasannya, idea yang murni dan tulus bisa dibayar untuk kepentingan tertentu, lalu keinginan besar bagi para pengguna internet disalahgunakan untuk kepentingan komersial. Kerana itu, antusiasme pengguna internet berhadapan dengan risiko tidak dibayar, tetapi di sisi lain para pemasang iklan mendapatkan keuntungan kewangan dari penggunaan teknologi tersebut. Dalam konteks keupayaan dukungan para pengunjung Facebook di atas, sadar atau tidak, para pemasang iklan di Facebook akan mendapat keuntungan dari banyaknya orang yang mengakses situs tersebut. Belum lagi pengelola Facebook juga akan mendapatkan keuntungan finansial dengan keberadaan situsnya yang dikunjungi jutaan orang dalam waktu singkat.
Dalam bentuk yang lebih kecil hubungan antara internet dengan masyarakat telah terjalin lama. Menurut Naisbitt (1997) hubungan antara kemajuan internet dan masyarakat memang tidak bisa dipisahkan. Ia menggambarkan komuniti Celebration di dekat Disney World Orlando Amerika Syarikat. Di tempat tersebut hampir semua pemukim memiliki akses internet yang memungkinkan antar warganya membuat kelompok diskusi lewat internet dan intranet berbentuk board bulletin system serta email lokal. Bahkan, pertemuan warga kota diadakan secara elektronik, komentar dan usulan dikirimkan lewat email oleh ‘mereka’ yang hadir dalam ajang rapat elektronik tersebut.

Perkembangan teknologi – baik di dunia internet dengan beragam istilah seperti web 2.0 - memang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan masyarakat itu sendiri. Seperti diungkapkan oleh Frank Webster, perkembangan teknologi yang terjadi di dalam masyarakat mempengaruhi keberadaan dari masyarakat informasi (information society). Menurutnya, ada lima perbedaan definisi mendasar dari masyarakat informasi ditinjau dari lima hal yakni teknologi, ekonomi, jabatan, spasial, dan budaya. Dalam konteks teknologi, perkembangan internet yang pesat dengan kemampuannya menyukseskan ekonomi, pendidikan, dan demokrasi menjadi salah satu dasar pemikiran dalam pengembangan teori informasi.


PERBEZAAN WEB 2.0 BERBANDING 1.0

Menurut Wikipedia, yang menjadi perbezaan antara Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk mengunjungi ke dalam laman web tersebut dan melihat satu persatu kandungan di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat kandungan suatu laman web tanpa harus berkunjung ke alamat utama aplikasi yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktiviti drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau pelbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma perkembangan sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lain serta penglibatan pengguna dapat membantu memperkuatkan perbezaan antara web 2.0 dan 1.0.

Istilah Web 2.0 pertama kali digemborkan oleh Tim O’Reilly dan dikembangkan sekitar tahun 2004. Dapat dikatakan bahawa Web 2.0 mampu menyediakan suatu layanan web yang berpusat kepada pengguna di mana pengguna dipermudahkan untuk menggunakan berbagai layanan aplikasi yang sedia ada. Sebagai contoh, dalam hal ‘user interface suatu tapak laman web’ yang menggunakan teknologi flex (aplikasi rich internet berbasis flash dari macromedia yang sekarang adobe flash), lazlo (platform aplikasi flash open source) atau menggunakan AJAX secara intensif seperti Gmail atau Google Map, maka tapak laman web tersebut boleh dikategorikan sebagai tapak bagi Web 2.0. Berbeza dengan Web 1.0 pula yang merupakan langkah awal dunia internet. Dengan teknologi ini, internet dapat digambarkan layaknya sebuah papan pengumuman raksasa yang menyediakan berbagai informasi dari berbagai penjuru dunia. Disini konsumen hanya diberikan hak untuk search and read (mencari dan membaca), sedangkan autoriti untuk menampilkan dan membuat perubahan konsep tetap dipegang oleh pemilik website sepenuhnya.

Sebenarnya Web 2.0 bukan merupakan teknologi baru, kerana sama dengan Web 1.0, Web 2.0 masih dibangunkan dengan menggunakan HyperText Markup Language ( HTML ).
Lalu apa kelebihan Web 2.0? Secara umum teknologi ini menekankan pada perubahan pandangan dalam penggunaan aplikasi Web, sebagai interaksi Sosial. Tidak seperti pendahulunya, Web 2.0 memungkinkan adanya komunikasi dua arah. Seorang pembaca dapat menayangkan kontennya sendiri atau memberikan tanggapan terhadap konten pengguna lain melalui aplikasi guestbook, comment, polling dsb. Dengan teknologi ini kehidupan sosial di dunia maya benar-benar terasa. Jaringan sosial seperti Friendster, MySpace, Facebook dan lainnya membuat internet semakin terasa hidup. Pengguna internet tidak hanya dapat mencari informasi, tetapi juga dapat mencari teman, bisnes mahupun pasangan hidup.

Selain itu, Perbezaan antara web 1.0 dan web 2.0 adalah dari segi kepenggunaannya, fungsi dan pemilikan pengguna. Hal ini bermaksud web 2.0 merupakan satu ruang yang interaktif, dinamik dan fleksibel di mana pengguna boleh menyesuaikan kehendak dan idea mereka.Antara lain perbezaan web 2.0 dan 1.0 adalah menerusi laman web terdahulu yang statik dengan ciri-ciri blog yang lebih terbuka serta mengalakkan penyertaan dan masukan pengguna. Begitu juga dengan Britannica Online dan Wikipedia; di mana kedua-duanya adalah ensiklopedia tetapi Britannica mempunyai kawalan editorial ketat dan berbayar, manakala Wikipedia mempunyai sistem editorial terbuka tetapi percuma. Perbezaan lain turut didapati pada web 1.0 dan web 2.0 adalah perisian Netscape dengan enjin carian Google, Akamai dengan BitTorrent, mp3.com dengan Napster, DoubleClick dengan Google Adsense, sistem taksonomi dengan folksonomi serta banyak lagi.

Berikut adalah bandingan antara Web 1.0 dengan Web 2.0 secara contoh:

Web 1.0 Web 2.0
-DoubleClick -Google AdSense
-Ofoto -Flickr
-Akamai -BitTorrent
-mp3.com -Napster
-Britannica Online -Wikipedia
-Personal Websites -Blogging
-evite -Upcoming.org dan EVDB
-spekulasi nama domain-Optimasi Search Engine
-page view -Cost per click
-screen scraping -Web services
-publishing -Participation
-content management system -Wikis
-direktori (taksonomi) -Tagging(”folksonomy”)


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN WEB 2.0

Walaupun web 2.0 merupakan perkara baru dalam dunia internet namun kelebihan dan kelemahannya turut dipertikaikan. Kelebihan wee 2.0 jels dapat dilihat oleh kita melalui servisnya. Web 2.0 adalah servis yang sangat efektif.Ianya berbeza dengan media konvensional yang pada umumnya perlu berbelanja mahal. Web 2.0 merupakan media yang bersifat low budget dan kadar bayaran yang efisien. Web 2.0 mampu membuat jaringan sosial yang terus membesar serta saling berhubungan.

Pengkontrolan unik Web 2.0 menjadikan konteks Web 2.0 semakin kaya, seiring bertambahnya jumlah pengguna. Jika dulu pengguna website menjadi pembaca, dengan konsep Web 2.0 pengguna dapat menjadi pembaca dan penulis, termasuk juga mengontrolnya. Dengan kata lain, Web 2.0 merupakan contoh demokrasi “dari rakyat untuk rakyat.” Dalam hal ini terjalin kepercayaan antara penyedia Web 2.0 dan pengguna. Hal mengagumkan yang dihasilkan Web 2.0 adalah perkongsian pengguna tanpe mengenal identiti namun telah mampu bersama-sama memelihara perkembangan Web 2.0 dengan dasar kepercayaan para pengguna.

Kelebihan Web 2.0 adalah memanfaatkan kepandaian secara kolektif. Aktiviti yang dilakukan pengguna dalam membuat website berkembang secara organik seperti artikel-artikel yang terus bertambah setiap harinya pada Wikipedia atau website eBay yang menciptakan pasar dengan adanya pengguna yang berlaku sebagai pembeli dan penjual. Web 2.0 merupakan sebuah servis terintegrasi berbagai device, entah mobile/handheld device, PC, ataupun server internet. Dalam banyak hal, penggunaan dan pemanfaatan Web 2.0 dapat memberikan sokongan kemudahan yang mencukupi untuk beberapa hal seperti user interface, model programming, ataupun model bisnes.

Web 2.0 bukan merupakan perkara baru dalam dunia internet khasnya pada era globalisasi kini. Hal ini adalah ekoran daripada kepantasan anjakan paradigma dan transformasi dunia global. Sebelum ini, masyarakat hanya menggunakan web untuk mendapatkan maklumat semata-mata. Namun dengan kewujudan web 2.0, komunikasi manusia dapat dijalankan secara dua hala selain menjadikan komunikasi begitu berkesan, pantas dan mudah. Perbezaan budaya, agama, bangsa, warna kulit dan negara bukan lagi menjadi ukuran dalam menjalinkan perhubungan meskipun hanya secara maya.

Walaupun terdapat banyak kelebihan web 2.0, namun kelemahannya juga turut dipertikaikan. Antara kelemahan web 2.0 dilihat menerusi pandangan sesetengah pihak yang mengatakan bahawa Web 2.0 lebih menekankan pada sosial network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan dikongsi menjadi sebahagian isi kepada blog yang lain. Terlepas dari itu semua, ternyata web 2.0 mempunyai kelemahan didalamnya yang memungkinkan seseorang dapat memporak-perandakan aplikasi web 2.0 tersebut.

bengang.....

bengang....aku bengang betul hari ni...banyak masalah....1st aku bengang dgn ptptn yg x masuk2 lagi...asal la jd cmni ek??dak2 u len sume da masuk...da abes kot duet dorang...aku hampehh!...dah la byk nk kene gune duit...beli itu...beli ini...sume duit....tambah2 aku baru stay kat umh sewa mst la nk pkai duit byak...tp ptptn bikin hal plak...tu yg bengang tuh...2nd yg aku bengang dgn abd rahman...sape abd rahman ni??aku pon x knal....korang tahu sal ape aku bengang??sbb dia bikin mslah la...kate nk dtg psg stremyx umh sewa aku...da dekat 2mggu housemate umh aku kempunan nk main internet...biase r...bdk2 kaki facebook sume...3rd aku bengang dgn pendrive!!bengang jew....bgun tidur td nk g print esemen pgkap...tp x leh buka...cam nk terajang je comp kat kdai india tuh...tp nasib baik leh kawal lg kemarahan aku....k r...mmber aku tgh tggu nk online...biaser r...broadband pinjam!!next.........

hujan panas

hujan panas??apa yang korang paham...hujan ketika panas??hmmm...tp bagiku ia mendalam maksudnya...ermmm...aku baru create je blog ni...ni pun sbb aku amik kos blog n laman web...cam bes gak kn...actually aku x cukup tidur semalam...tak tahu la nape...tak boleh tidur....biase la dlu dk dalam kolej,sekarang duk luar...lain rasanye...dah meluat aku tengok kolej...ermmm..pada member2ku yang duk kolej tu,selamat berkolej...hehehe...aku dah dekat 3 hari dah batuk...nk beli ubat malas....biasa la..hidup single tak der orang nk amik tahu...bagi aku, hidup sendiri lebih baik buat masa sekarang...aku dah rimas dengan kongkongan perempuan...uhhhh..panjang gak introduction aku....k ah...ni je tok ari ni....aku nak caw lo...